Belakangan ini, seperti yang kita ketahui di Indonesia banyak terjadi permasalan-permasalahan antar umat beragama. Hal ini di sebabkan minimnya rasa persaudaraan dan rasa memiliki dan membutuhkan antara satu dengan yang lain, antar umat beragama. Selain itu salah satu pemicu adanya pertikaiyan antar umat beragama ini adalah kurangnya rasa toleransi. Rasa toleransi sangat di perlukan di dalam kehidupan beragama, karena hal ini dapat menciptakan kedamaian antar umat beragama.
Pertikaian yang terjadi belakangan ini terkadang di sebabkan oleh masalah kecil seperti masalah batas wilayah, ekonomi,politik serta kurangnya kesadaran antara masing-masing individu yang berlanjut kemasalah agama. Masalah ini sering kali mengatas namakan agama, karna agama memiliki tirai atau pembatas yang sangat tipis dengan masalaha-masalah di atas. Sehingga sedikit saja terjadi masalah tersebut maka agama akan di ikut sertakan.
Pertikaian antar umat beragama di Indonesia khususnya banyak terjadi di kalangan Agama Kristen dan Agama muslim, ada juga yang terjadi dengan agama-agama lain. pertikaian ini sering kali menjatuhkan korban yang tidak sedikit, dan menyebabkan kerugian baik dari segi material, maupun spiritual.
Pada dasarnya antar umat beragama khususnya di Indonesia hidup dengan rukun, namun belakangan ada pihak yang memiliki kepentingan pribadi sehingga berusaha memprovokasi antar umat agar terjadi perpecahan dan dapat mengambil manfaat dari pertikaian tersebut.
Sudah selayaknya masyarakat beragama sadar akan indahnya kebersamaan hidup rukun dan bersahaja antar umat beragama.
Permasalahan tentang agama bukan hanya terdapat dalam konteks perbedaan agama, namun dari internal agama sendiri terdapat konflik. Sebut saja agama islam, dalam islam muncul ajaran-ajaran baru yang dianggap sebagai agama atau petunjuk sesat, dimana ajaran baru yang muncul ini berisikan pedoman yang jauh menyimpang dari ajaran islam yang sesungguhnya.
Dalam kacamata penulis, penyimpangan ajaran agama ini berawal dari kesalahan dalam penafsiran kitab umat muslim yaitu Al-Qur’an. Sehingga mereka mengasumsikan pendapat mereka yang dihubungkan dengan tafsiran ayat Al-qur’an dan menciptakan ajaran baru yang sesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar