Sabtu, 16 November 2013

Perbudakan Masa Kini


Sejarah perbudakan mungkin terdengar asing. Banyak yang berpikir perbudakan hanya terjadi di zaman dulu. Namun dengan berkembagnya zaman terjadilah perbudakan modern. Perbudakan modern terjadi ketika seseorang dikendalikan oleh orang lain melalui kekerasan, ancaman, atau ketakutan. Ini melibatkan orang yang dieksploitasi untuk kepentingan orang lain, dan tidak bisa melepaskan diri.

     Di Indonesia, perbudakan dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Tepatnya pada 1 Juli 1863, Belanda pada masa itu menjadi salah satu pedagang budak terbesar di dunia. Dari situ praktik perbudakan dimulai di Indonesia. Meski perbudakan Belanda telah resmi dihapuskan sejak 100 tahun lalu, tapi perbudakan di dalam negeri masih terjadi.
Praktik perbudakan masa kini lebih diperankan pemerintah sendiri. Lihat saja nasib para tenaga kerja Indonesia yang kerap menerima perlakuan tidak adil di luar negeri.

  
Namun, pemerintah seolah-olah tutup mata dengan lambannya merespons setiap permasalahan TKI. Akankah praktik perbudakan dapat benar-benar dihapuskan di negeri yang berasaskan Pancasila ini? Sekarang, bukan kunci dan rantai yang digunakan untuk memperbudak manusia—tapi utang bernilai besar yang dikenakan sebagai bayaran “kesempatan” untuk bekerja di negara lain, atau ancaman terhadap anggota keluarga di tanah air, penyitaan paspor, kekerasan seksual atau kekerasan dalam bentuk lain yang digunakan untuk mengendalikan seseorang melalui kombinasi keadaan yang berbeda-beda.

     Walaupun perbudakan ilegal nyaris di setiap negara di dunia, perbudakan masih terjadi di banyak tempat di dunia modern ini. Ketika media mengungkapkan kisah mengejutkan tentang perbudakan modern, semakin banyak orang sadar akan pentingnya untuk bertindak. Mengubah kondisi yang menoleransi perbudakan membutuhkan adanya perubahan dari pemerintahan dan dunia usaha, dan perubahan budaya perilaku dan tindakan sehingga perbudakan dalam segala bentuknya menjadi mustahil.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar