Senin, 25 November 2013

NEGRO DAN INDON




Dilarang menyebut Negro??? Tolong Sebutkan Nama pribadi atau nama Negara kami. Ini berarti orang berkulit hitam bukan sensitif  terhadap sebutan itu, melainkan  menjaga intekritas kita sebagai orang berkulit hitam. Hakekat dan kuwalitas orang berkulit hitam dimata Sang Pencipta sama dengan manusia lain yang berwarna kulit coklat dan sawomatang. Tetapi untuk mengetahui permasalahn ini, janganlah kita terlalu berdebat. Ada beberapa Negara menyebutkan mengenai kata Negro,/ Niger untuk itu kita melihat bersama-sama secara etimologi. 

Ada beberapa Negara menyebutkan kata “Negro/ Niger” itu sendiri dengan sikon yang ada namun, lebih banyak menunjukan pada arti netral. Itu berarti kita mendukung argument tersebut diatas, kita juga perlu mengkritisi di balik kata ini ada unsur negatifnya. Oleh karena itu, sebagai orang yang berkulit hitam membuat suatu stekmen bahwa lebih baik dan lebih sopan sebutkan nama, orang wilayah/Negara orang tersebut. Jangan menyebutkan negro.
Negro berarti, gelap, malam, setan, pendek, apabila terjadi sesuatu dalam tubuh kondisinya jatuh secara tradis menjadi hitam. Mengingat kata- kata ini penulis menghimbau kepada seluruh umat manusia dan terkhusus juga orang berkulit hitam yang berada di dunia timur. 

Khususnya Papua Timur, Barat dan Australia, sekali-kali jangan beranggapan bahwa negro itu orang Afrika dan Amerika saja, melainkan orang hitam yang ada di seruh dunia juga negro.
Jika saudara atau saudari menganggap diri bukan Negro maka dengan sendirinya menyaggal pencipta. Namun perlu diingat bahwa imbas dari Negro sendiri kita sebagai orang berkulit hitam sudah terkena. Untuk itu, alangkah bagusnya menyebutnya dengan orang berkulit hitam dan menyebut saudara- saudari berkulit coklat dan sawo matang. Kita tidak menyebutkan saudara kulit putih. jika kita menyebutkan saudara/ri berkulit putih berarti kami buta warna.




Indon adalah sebuah istilah singkat yang mengacu kepada negara dan rakyat Indonesia yang populer di Malaysia dan Singapura. Di Indonesia sendiri, istilah ini berkonotasi negatif dan dianggap sebagai ejekan atau penghinaan. Pemerintah dan rakyat Indonesia menentang penggunaan kata Indon yang dianggap menghina. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur telah berulang kali melayangkan surat protes kepada media di Malaysia yang bersikukuh menggunakan istilah ini meski dinilai memiliki konotasi negatif. Warga Negara Indonesia sangat sensitif terhadap sebutan Indon. Namun apakah arti sebenarnya Indon di Malaysia dan apa maksudnya? Warga Malaysia, kerap menyebut warga Indonesia dengan sebutan Indon.
  
Di mana pun, siapa pun mereka menyebut WNI dengan sebutan Indon. Dengan hanya mengenali bahasa yang digunakan, mereka langsung bisa menebak bahwa lawan bicaranya berasal dari Indonesia. Bahkan warga Malaysia keturunan Indonesia yang sudah jadi warga negara Malaysia juga menyebut Indon bila menjumpai orang Indonesia di Malaysia. Apa sebabnya? Bukan hinaan sebenarnya tuh, Indon itu singkatan saja, terlalu panjang kalau sebut Indonesia, jadi kami singkat saja, Indon. Sebutan Indon tidak lain hanya sebuah singkatan belaka.

Mungkin benar bahwa maksud mereka menyebut warga negara Indonesia dengan sebutan Indon tidak ada maksud menghina. Tetapi tentunya lebih baik tidak perlu disingkat.
Banyak WNI yang bekerja di Malaysia juga mengaku keberatan bila disebut Indon. Meskipun tak jarang yang menyebut Indon tersebut juga warga negara Indonesia yang telah lama tinggal di Malaysia dan belum jadi warga negara Malaysia.

Meski tidak ada maksud menghina dan hanya menyingkat, tetapi kata Indon berkonotasi negatif. Dalam bahasa tertentu di Malaysia, Indon berarti pelacur.
Indon melekat kepada WNI karena stigma negatif bahwa Indonesia hanya bisa menjadi pekerja rumah tangga atau pekerja kasar seperti di perkebunan Malaysia
Dan untuk mengubah hal itu ternyata bukan perkara mudah karena sebutan tersebut sudah mendarah daging di warga Malaysia. Namun tetap saja ada yang protes.





Minggu, 17 November 2013

Sekte Sesat


Belakangan ini, seperti yang kita ketahui di Indonesia banyak terjadi permasalan-permasalahan antar umat beragama. Hal ini di sebabkan minimnya rasa persaudaraan dan rasa memiliki dan membutuhkan antara satu dengan yang lain, antar umat beragama. Selain itu salah satu pemicu adanya pertikaiyan antar umat beragama ini adalah kurangnya rasa toleransi. Rasa toleransi sangat di perlukan di dalam kehidupan beragama, karena hal ini dapat menciptakan kedamaian antar umat beragama.
Pertikaian yang terjadi belakangan ini terkadang di sebabkan oleh masalah kecil seperti masalah batas wilayah, ekonomi,politik serta kurangnya kesadaran antara masing-masing individu yang berlanjut kemasalah agama. Masalah ini sering kali mengatas namakan agama, karna  agama memiliki tirai atau pembatas yang sangat tipis dengan masalaha-masalah di atas. Sehingga sedikit saja terjadi masalah tersebut maka agama akan di ikut sertakan.
Pertikaian antar umat beragama di Indonesia khususnya banyak terjadi di kalangan Agama Kristen dan Agama muslim, ada juga yang terjadi dengan agama-agama lain. pertikaian ini sering kali menjatuhkan korban yang tidak sedikit, dan menyebabkan kerugian baik dari segi material, maupun spiritual.
Pada dasarnya antar umat beragama khususnya di Indonesia hidup dengan rukun, namun belakangan ada pihak yang memiliki kepentingan pribadi sehingga berusaha memprovokasi antar umat agar terjadi perpecahan dan dapat mengambil manfaat dari pertikaian tersebut.
Sudah selayaknya masyarakat beragama sadar akan indahnya kebersamaan hidup rukun dan bersahaja antar umat beragama.
Permasalahan tentang agama bukan hanya terdapat dalam konteks perbedaan agama, namun dari internal agama sendiri terdapat konflik. Sebut saja agama islam, dalam islam muncul ajaran-ajaran baru yang dianggap sebagai agama atau petunjuk sesat, dimana ajaran baru yang muncul ini berisikan pedoman yang jauh menyimpang dari ajaran islam yang sesungguhnya.
Dalam kacamata penulis, penyimpangan ajaran agama ini berawal dari kesalahan dalam penafsiran kitab umat muslim yaitu Al-Qur’an. Sehingga mereka mengasumsikan pendapat mereka yang dihubungkan dengan tafsiran ayat Al-qur’an dan menciptakan ajaran baru yang sesat.

Kondisi Kerukunan Umat Beragama Saat Ini


          Persatuan dan Kesatuan adalah suatu kunci yang dapat mempersatukan segala hal, baik perbedaan keyakinan, ras, suku, hingga adat istiadat. Saling menghormati & saling menghargai merupakan usaha yang patut dilakukan untuk menciptakan rasa tenang, aman dan rasa Damai tentunya. Setiap insan manusia secara naluriah akan menginginkan perasaan damai dan berusaha untuk menciptakannya. Hal ini tidak lepas dari berbagai faktor, tapi hal ini jelas terdapat pada setiap keyakinan/kepercayaan. Di Indonesia saat ini agama yang di akui ada lima (agama) yaitu Islam sebagai mayoritas, Christian, Katholik, Budha, & Hindu. Saat ini jika dilihat secara luas kerukunan umat beragama masih terjaga khususnya di negara ini. Ini akan menjadi harapan seluruh bangsa Indonesia, agar tidak dapat dengan mudah di pecah-belah sehingga Persatuan & Kesatuan tetap terjaga. Kita tentunya tidak ingin mengalami hal yang sama dengan beberapa negara lain yang saat ini sedang ber-konflik.
          Berbeda jika kita melihat lebih luas, terjadi konflik saudara antara Paleztina dan Israel yang melibatkan agama tertentu dimana bangsa Israel yang berpandangan yang sama, sementara Palestina yang berpadangan sebaliknya. Pada kedua negara ini terdapat kelompok-kelompok yang menganjurkan penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara yang mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Semoga masalah konflik yang terjadi diantara negara-negara yang bersangkutan dapat segera terselesaikan dan mendapatkan jalan keluar yang sama-sama menguntungkan.
          Konflik-konflik yang pernah terjadi bermula dari murni konflik tentang kesenjangan ekonomi atau politik, kemudian bergeser dengan cepat menjadi konflik antara pemeluk agama. Hal ini tidak boleh terjadi lagi ke depan, dan kita harus selalu mewaspadainya,”. Oleh karena itu, pemeliharaan kerukunan umat beragama bukan hanya tanggungjawab para pejabat pemerintah di bidang agama dan pemuka agama, melainkan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Sesungguhnya masyarakat Indonesia di seluruh pelosok tanah air telah memiliki sejumlah kearifan lokal yang telah mampu menjadi penopang kerukunan umat beragama di daerah masing-masing,
          Jika melirik  lebih dalam pada agama islam, benar banyak aliran-aliran tertentu yang menghiasi agama ini. Menurut saya sejauh kita masih berpatokan pada Al-Qur’an & Hadist Rasul, maka hal ini bukanlah menjadi hal yang patut dikhawatirkan. Akan berbeda halnya jika kita melakukan penyekutuan dengan Zat Yang Sempurna selain Allah S.W.T. Sejatinya manusia harusnya berterima kasih atas segala hal yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Karena Dia-lah Yang Maha Sempurna (Allah S.W.T). Tidak ada Tuhan selain Allah, yang mesti kita sembah adalah Tuhan yang Sebenar-benarnya Tuhan. Bersyukur kita masih berada di jalan seharusnya kita berada.

Sabtu, 16 November 2013

Perbudakan Masa Kini


Sejarah perbudakan mungkin terdengar asing. Banyak yang berpikir perbudakan hanya terjadi di zaman dulu. Namun dengan berkembagnya zaman terjadilah perbudakan modern. Perbudakan modern terjadi ketika seseorang dikendalikan oleh orang lain melalui kekerasan, ancaman, atau ketakutan. Ini melibatkan orang yang dieksploitasi untuk kepentingan orang lain, dan tidak bisa melepaskan diri.

     Di Indonesia, perbudakan dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Tepatnya pada 1 Juli 1863, Belanda pada masa itu menjadi salah satu pedagang budak terbesar di dunia. Dari situ praktik perbudakan dimulai di Indonesia. Meski perbudakan Belanda telah resmi dihapuskan sejak 100 tahun lalu, tapi perbudakan di dalam negeri masih terjadi.
Praktik perbudakan masa kini lebih diperankan pemerintah sendiri. Lihat saja nasib para tenaga kerja Indonesia yang kerap menerima perlakuan tidak adil di luar negeri.

  
Namun, pemerintah seolah-olah tutup mata dengan lambannya merespons setiap permasalahan TKI. Akankah praktik perbudakan dapat benar-benar dihapuskan di negeri yang berasaskan Pancasila ini? Sekarang, bukan kunci dan rantai yang digunakan untuk memperbudak manusia—tapi utang bernilai besar yang dikenakan sebagai bayaran “kesempatan” untuk bekerja di negara lain, atau ancaman terhadap anggota keluarga di tanah air, penyitaan paspor, kekerasan seksual atau kekerasan dalam bentuk lain yang digunakan untuk mengendalikan seseorang melalui kombinasi keadaan yang berbeda-beda.

     Walaupun perbudakan ilegal nyaris di setiap negara di dunia, perbudakan masih terjadi di banyak tempat di dunia modern ini. Ketika media mengungkapkan kisah mengejutkan tentang perbudakan modern, semakin banyak orang sadar akan pentingnya untuk bertindak. Mengubah kondisi yang menoleransi perbudakan membutuhkan adanya perubahan dari pemerintahan dan dunia usaha, dan perubahan budaya perilaku dan tindakan sehingga perbudakan dalam segala bentuknya menjadi mustahil.



Pancasila Dan UUD 45 Masih Layak




Pancasila dan UUD 1945 resmi diberlakukan sehari setelah Indonesia merdeka, yaitu 18 Agustus 1945. Pancasila dan UUD 1945 disebut berharga karena di dalamnya terkandung nilai-nilai dan sejumlah pedoman dalam kita menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila dan UUD 1945 masih layak di Indonesia. Hal tersebut bukanlah sembarangan dan tidak beralasan. Dasar pemikirannya adalah apa yang sudah dihasilkan oleh para Pembela Bangsa sudah dirumuskan sedemikian rupa sehingga benar-benar layak digunakan sebagai landasan untuk menuju Indonesia masa depan.
Pancasila dan UUD 1945 dirumuskan melalui perdebatan pemikiran, dilandasi acuan sejarah Indonesia yang panjang. Pancasila merupakan hasil dari nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia. Pancasila yang kemudian terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan hasil rumusan setelah adanya perdebatan, dialog dan lobi-lobi untuk mendapatkan kesepakan bersama dari founding fathers. Begitu pula dengan UUD 1945, rumusannya juga lewat perdebatan pemikiran yang panjang. Rumusannya lahir dan diputuskan setelah semua dengan kesadaran dapat menerimanya. 


UUD 1945 merupakan rumusan terbaik yang mampu memenuhi seluruh kepentingan segenap komponen bangsa Indonesia yang sangat majemuk untuk kehidupan Indonesia yang langgeng di masa depan. Pancasila dan UUD 1945 dilahirkan dari niat tulus ikhlas untuk kemerdekaan Indonesia. Para founding father paling utama berdasar dari pola pikir dan niat untuk mendirikan Indonesia yang merdeka dan mewujudkan ikrar isi Sumpah Pemuda. Fungsi UUD 1945 adalah sebagai pedoman atau acuan dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Didalam UUD 1945 terkandung pengaturan Sistem Pemerintahan, termasuk pengaturan tentang kedudukan, tugas, wewenang dan hubungan antara lembaga-lembaga negara dan hubungan negara dengan warga negara baik dibidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.
UUD 1945 adalah sumber dari segala hukum di Indonesia dan bersifat mengikat pemerintah, setiap lembaga negara dan lembaga masyarakat, setiap penduduk yang ada di Indonesia karena berisi norma, aturan dan ketentuan yang harus dilaksanakan dan di taati. Sementara Pancasila memiliki beberapa fungsi antara lain berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa yaitu Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan suatu penggabungan dari nilai-nilai hidup dalam masyarakat indonesia dan berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat.
Pancasila sebagai dasar negara RI yaitu Pancasila merupakan suatu nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara, konsekwensinya seluruh pelaksanaan penyelenggaraan negara terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi dijabarkan dari nilai-nilai Pancassila, maka pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Terakhir Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara RI yaitu Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat sebelum membentuk negara dengan kata lain materi pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat indonesia sendiri.
Pancasila adalah ideologi bangsa yang masih layak dipertahankan. Pancasila dapat dijadikan sarana membangun harmonisasi antar komunitas, kelompok dan individu. Pancasila juga dapat jadi landasan untuk membangun kehidupan multikultural berkarakter Indonesia. Hanya dengan cara seperti itulah Pancasila dapat aktual dan selalu sesuai dengan perkembangan zaman. Pancasila juga masih sakti dan ampuh untuk mencegah Bangsa Indonesia dari perpecahan. Membantu bangsa ini menyelesaikan kompleksitas masalahnya dan mempersatukan bangsa Indonesia.