Sabtu, 27 Desember 2014

Cara Mempengaruhi Orang Lain


Langkah besar pertama untuk membuat orang melakukan apa yang diingikan adalah mengetahui apa yang akan membuat mereka melakukannya (apa yang mereka inginkan).
Bila Anda mengetahui apa yang akan menggerakkan mereka, Anda akan mengetahui bagaimana caranya menggerakkan mereka. Kita semua berbeda, kita menyukai hal-hal yang berbeda, kita memberikan nilai yang berbeda pada hal hal-hal yang berbeda. Jangan membuat kesalahan dengan mengandaikan bahwa orang lain menyukai apa yang Anda suka atau mencari apa yang Anda cari.

Ketahuilah apa yang mereka cari, apa yang mereka suka.

Maka Anda dapat menggerakkan mereka dengan mengatakan apa yang ingin mereka dengar. Anda hanya menunjukkan apa yang mereka inginkan dengan melakukan apa yang Anda ingin mereka lakukan.  Ini adalah rahasia besar untuk mempengaruhi orang. Ini berarti mengenai sasaran secara tepat dengan apa yang Anda katakan tetapi Anda harus mengetahui dimana letak sasaran itu secara alamiah.

Misalnya, andaikan Anda seorang majikan dan Anda berusaha untuk merekrut seorang insinyur untuk bekerja bagi Anda. Anda tahu bahwa beberapa perusahaan lain telah menawarkan posisi yang menarik padanya. Dengan menerapkan prinsip ini, "Ketahuilah Apa yang Orang Inginkan", Anda pertama-tama akan menentukan posisi apa dan perusahaan seperti apa yang dia cari dan yang paling menarik baginya. Jika Anda mengetahui bahwa dia menginginkan adanya peluang kemajuan/kenaikan jabatan, Anda akan menunjukkan padanya berapa banyak kemajuan yang bisa Anda tawarkan di perusahaan Anda.

Jika dia mencari kamanan, And harus bicara keamanan. Jika dia mencari pendidikan dan pengalaman lebih tinggi, Anda akan bicara soal itu. Poinnya adalah bahwa Anda harus mengetahui apa yang dia inginkan dan kemudian Anda akan menunjukkan bagaimana dia mendapatkan apa yang dia cari dengan melakukan apa yang Anda inginkan. (misalnya, dengan bekerja untuk Anda). Metode "Mengetahui Apa yang Orang Inginkan" adalah dengan bertanya, melihat, dan mendengarkan mereka. Ditambah usaha Anda untuk mengetahui.***

Konflik Organisasi


Konflik adalah suatu proses antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau membuatnya menjadi tidak berdaya. Konflik itu sendiri merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat maupun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggota atau antar kelompok masyarakat lainnya, konflik itu akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik yang dapat terkontrol akan menghasilkan integrasi yang baik, namun sebaliknya integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan suatu konflik.

Jenis – Jenis Konflik :

Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :

1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.

2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan kepribadian.Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan ( seperti antara manajer dan bawahan ).

3. Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma – norma kelompok.

4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompokatau antar organisasi.

5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga–harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

Sebab-Sebab Konflik :

1.       Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
2.       Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
3.       Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
4.       Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.

Minggu, 23 November 2014

Curriculum Vitae

Data diri

Nama Lengkap                     :           Farah Syadzwina
Alamat                                  :           Jln. Delima No.14, RT/RW 004/002, Kel. Kampung
                                                            Baru, Kec. Tanjung Pinang Barat, Kota Tanjung
                                                            Pinang, Prov. Kepulauan Riau.

Telepon                                 :           085218952770
Tempat, tanggal Lahir            :           Tambelan, 02 Desember 1995
Jenis Kelamin                        :           Perempuan
Agama                                  :           Islam
Status Pernikahan                  :           Mahasiswa
Tinggi Badan                         :           165 cm
Berat Badan                          :           50 kg
Email                                     :           syadzwinafarah@gmail.com
Nama OrangTua                
1. Ayah                                 :           M. Iqbal Malik SH
2. Ibu                                    :           Sutiati
Nama Kakak                        :           Sarah Atika
Nama Adik                           :           Farhan Nurrahman

Latar belakang Pendidikan.

2001-2007                 :           SDN 003 Kec. Tambelan, Kab. Bintan.
2007-2011                 :           SMP N 14 Bintan.
2011-2014                 :           SMA N 2 Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
2014-2017                 :           S1 Sistem Informasi Universitas Gunadarma.



Pengalaman Organisasi.

2008                           :           Wakil Ketua Osis SMP N 14 Bintan.
2008                           :           Paskibraka Kec. Tambelan.
2007-2008                 :           Juara 1 Volly Putri Tingkat Kecamatan.
2007                           :           Juara 3 Volly Putri Tingkat Kabupaten.



Hal-Hal Yang Dapat Membentuk Sebuah Organisasi

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi, tujuan yang sama, adanya kepentingan yang sama, bahkan pendidikan dan pekerjaan/profesi yang sama. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus.

Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .

          1.       Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.
          2.       Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.
          3.       Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
          4.       Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.
          5.       Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
          6.       Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
          7.       Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.

Perbedaan Organisasi Niaga & Organisasi Sosial 

            
            Organisasi Niaga adalah suatu organisasi yang sifatnya untuk mencapai suatu keuntungan. Organisasi ini sering kita temui dalam kehidupan yang berbasis globalisasi saat ini, dengan faktor ekonimi yang semakin berkembang menjadikan organisasi niaga semakin pesat pula. Adapun macam-macam organisasi niaga antara lain:
       1.      Persero Terbatas (PT)
       2.      Perseroan Komanditer (CV)
       3.      Firma (FA)
       4.      Koperasi
       5.      Join Ventura
       6.      Trust
       7.      Kartel
       8.      Holding Company

           Organisasi Sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berdana hukum maupun yan tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

Rabu, 22 Oktober 2014

Sistem Manajemen Dan Sistem Organisasi Di Perusahaan Industri Teknologi

SISTEM MANAJEMEN DAN SISTEM ORGANISASI DI PERUSAHAAN INDUSTRI TEKNOLOGI

OLEH:
NAMA: FARAH SYADZWINA
NPM: 13113228
KELAS:2KA15

SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK, OKTOBER 2014

TULISAN:

Sistem manajemen merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam mengukur sampai sejauh manakah pencapaian yang telah diraih sebuah perusaan.  Didalam sistem manajemen ini kita juga memahami bagaimana hubungan yang saling terkait antara manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, manajemen sumber daya alam, manajemen pemasaran dan manajemen keputusan. 

Contoh:
Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI) dibangun berlandaskan pada proses bisnis Perseroan dengan basis integrasi pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 yang diharapkan mampu membangun Sistem Manajemen yang komprehensif dan fleksibel dalam merespon dinamika perubahan strategi dan organisasi Perseroan dengan tetap berorientasi padastakeholders expectation.
Dalam pengelolaannya, Perseroan membentuk Tim P2MSMSI (Peningkatan dan Penyempurnaan Mutu-SMSI) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
  • Melakukan kajian ulang, penyempurnaan dan peningkatan Sistem Manajemen sesuai pedoman Sistem Manajemen Mutu ISO 9004;
  • Melakukan integrasi sistem-sistem yang ada, meliputi Integrasi Proses, Dokumentasi, dan Implementasi;
  • Melakukan Penyempurnaan dan Peningkatan Sistem Otomasi Dokumen melalui software pengendalian dokumen;
  • Melakukan evaluasi efektivitas penerapan Sistem manajemen dan closing out findings atas Hasil Internal Audit dan Hasil Eksternal Audit.

Struktur organisasi bisa didefinisikan merupakan salah satu mekanisme-mekanisme secara formal tentang pengolahan dari pengertian organisasi itu sendiri. Struktur organisasi mencakup unsur-unsur seperti spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja. 

Pada sebuah perusahaan, pembuatan struktur organisasi perusahaan bukan hanya sekedar menggambarkan deskripsi terhadap wewenang dan tugas karyawan dalam sebuah organisasi tapi juga memberikan gambaran yang jelas terhadap hal-hal berikut :
Kejelasan Tanggung Jawab
Dalam sebuah organisasi, anggota dalam organisasi tersebut wajib bertanggung jawab terhadap apa yang harus dipertanggungjawabkan. Struktur organisasi memberikan gambaran secara jelas mengenai pertanggungjawaban kepada pimpinan atau atasan yang telah memberikan kewenangan, karena selanjutnya pelaksanaan kewenangan tersebut harus dipertanggungjawabkan.
Kejelasan Kedudukan
Kedudukan setiap orang dalam perusahaan, terlihat pada struktur organisasi yang sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi, karena adanya keterkaitan penyelesaian pekerjaan terhadap suatu fungsi yang dipercayakan pada seseorang.
Kejelasan Tugas
Penyelesaian terhadap uraian tugas pada perusahaan yang terlihat dalam struktur organisasi, sangat membantu pada pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian kinerja bawahan. Untuk bawahan sendiri, kejelasan tugas akan membuat konsentrasi terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
Kesimpulan:
Menurut saya dari penjelasan kedua pembahasan di atas pastinya sangat berbeda. Tapi dari contoh di atas bisa kita simpulkan bahwa keuntungan dari sistem manajemen sangat lah besar, seperti membuat perusahaan tersebut bisa menjadi stabil, komprehensif dan fleksibel. Di lain sisi juga kita juga harus menjalankan tugas dan tanggung jawab agar bisa melakukan pengkajian ulang, penyempurnaan, evaluasi dan peningkatan dari sistem manajemen tersebut dengan baik. Melalui manajemen semua kegiatan bisa di koordinir dan diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.

Hubungan Manajemen, Tata Kerja Dan Organisasi


Tahukah Anda dalam sebuah perusahaan / kantor, manajemen, organisasi dan tata kerja merupakan sesuatu hal yang harus teroganisir, biasanya dalam bidang manajemen merupakan tugas manajer untuk mengatur organisasi yang ia pimpin, selain itu diperlukan tata kerja yang baik dan benar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan agar sesuai target yang ditetapkan perushaan. Berikut adalah artikel tentang Pengertian Tentang Organisasi, Manajemen dan Tata Kerja.

1. Organisasi

Pada dasarnya Organisasi adalah  tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, kerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (sumber daya seperti uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi

2. Manajemen

Manajemen adalah seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen secara universal belum memiliki difenisi yang tepat dan dapat diterima. Mary Parker Follet mendifinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan tapi melalui orang lain, artinya seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien, manajemen perlu melewati beberapa proses , yaitu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya.

3. Tata Kerja

Tata Kerja adalah cara dimana yang bertujuan untuk mencapai tingkat efesien dan maksimal dengan cara melaksanakan suatu pekerjaan dengan benar dan berhasil sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

1. Hubungan Manajemen dan Organisasi

Manajemen dan Organisasi memiliki hubungan yang erat, untuk mencapai suatu tujuan maka dibutuhkan kerja team, ibaratkan di suatu perusahaan seorang manajer membagikan tugas kepada anggota team nya yang terdiri dari 10 orang, 2 orang pertama mempunyai tugas menulis, 2 orang berikutnya mempunyai tugas mengedit, 2 orang selanjutnya mempunyai tugas memposting dan begitu selanjutnya, hingga menjadikan kerja sama team yang solid antara manajer dan organisasi.

2. Hubungan Manajemen dan Tata Kerja

Manajemen dan Tata Kerja merupakan faktor utama dalam tercapai nya target, seperti manajemen yang teroganisir dan tata kerja yang terencana dengan baik akan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang ditetapkan,

3. Hubungan Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja

Hal ini tentang bagaimana caranya seorang manager memanajemen bawahannya melalui beberapa proses perancaan, seperti yang dikatakan Mary Parker Follet manajer harus mempersiapkan proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya. Lalu sekarang pembagian tugas yang diberikan ke organisasi, untuk mendapatkan  hasil yang baik dengan cara bekerja sama, dan perencanaan tata kerja harus mencapai tingkat efesien dan maksimal.
Sumber:

Ciri-Ciri Dan Unsur-Unsur Organisasi

A. Pengertian Organisasi        
Organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Nah ini adalah pendapat tentang organisasi dari beberapa sumber, antara lain:
  • Organisasi menurut Stoner

    Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

  • Organisasi menurut James D. Mooney

    Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Organisasi menurut Chester I.  Bernard

    Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
B. Ciri-ciri Organisasi
Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan.
Adapun ciri-ciri dari organisasi ini adalah:
  1. Adanya komponen (atasan dan bawahan)
  2. Adanya kerja sama 
  3. Adanya tujuan
  4. Adanya sasaran
  5. Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus di taati
  6. Adnya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
C. Unsur-unsur Organisasi
1. Organisasi Sebagai Wadah atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah suatu tempat dimana sekelompok orang bersama mencapai suatu tujuan yang ditetapkan, misalnya organisasi buruh bertujuan untuk kepentingan buruh, organisasi wanita bertujuan untuk hak wanita, organisasi mahasiswa bertujuan untuk pencapaian mahasiswa dan sebagainya.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Selain tempat kerja sama suatu organisasi merupakan proses kerja sama, proses tersebut sedikitnya melibatkan antar dua orang, makin banyak orang yang melakukan kerjasama, maka proses organisasi tersebut harus disusun lebih baik dan teroganisir lagi.
3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Supaya tidak bentrok atau terjadi kesalahpahaman, setiap anggota organisasi sudah ada tugasnya masing-masing, tugas tersebut disesuaikan dengan keahlian dari setiap anggota, sehingga sudah jelas apa yang harus dilakukan masing-masing anggota.
D. Unsur-unsur Pendukung Organisasi :

1. Man


Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama

Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3.Tujuan Bersama

Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network).
4. Peralatan (Equipment)

Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan (Environment)

Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan. Dan juga beberapa tujuan tertentu.
Sumber: