Kamis, 10 November 2016
Dampak Dari Media Sosial Bagi Pengguna
Penyalahgunaan Media Sosial di Indonesia
Kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat memunculkan sebuah fenomena baru di masyarakat. Fenomena itu adalahbanyaknya penggunaan media sosial di masyarakat yang mempunyai dampak positif maupun negatif. Pada hakekatnya media sosialdiciptakan untuk mempermudah komunikasi antara satu orang dengan yang lain dengan melintasi jarak, waktu dan ruang. Pada saat ini media sosial sedang ramai digunakan masyarakat di seluruh dunia khususnya masyarakat Indonesia. Media sosial digunakan sebagai sarana saling memberi dan menerima informasi, menjalin silaturahmi pertemanan, memposting tulisan/ flyers (undangan acara), mengupload video maupun foto-foto dan mengomentarinya. Seiring perkembangannya, media sosial yang sebenarnya sangat berpotensi untuk digunakan sebagai hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat, pada sisi lain justru disalahgunakan pemanfaatannya.Penyalahgunaan pemanfaatan media sosial ini terlihat dari data penyimpangan perilaku melalui media sosial seperti facebook dan twittermencakup kelompok usia 13 - 15 tahun memiliki porsi 12,3% dari total pengguna media sosial di Indonesia, atau 5.078.440 pengguna dari jumlah 41.777.240 orang. Untuk kelompok usia 16-17 tahun berjumlah 6.177.060 orang atau 15 % dan untuk kelompok usia 18-24 tahun berjumlah 17.417.600 orang atau 42,3%.Bila digabungkan maka jumlah kelompok usia 13-24 tahun memiliki porsi terbesar yaitu 79,6% atau 28.673.100 orang (Waspadamedan, 2016). Berdasarkan data tersebut, pengguna media sosial terbesar adalah anak-anak muda yang dalam penggunaannya dapat memberi dampak positif maupun negatif.
Remaja, Dampak Positif dan Negatif Media Sosial
Media sosial memiliki dampak negatif maupun positif. Dampak positif media sosial dapat memberi kontribusi dalam memperluas pergaulan serta memberi dan memperoleh informasi yang berguna lewat berbagai fasilitas yang tersedia, sehingga hal ini dapat dijadikan sarana untuk melakukan kebaikan (perilaku prososial) dan menyesuaikan diri dalam bergaul (perilaku fleksibel). Sedangkan secara negatif, media sosial dapat membuat seseorang menipu orang lain, bertengkar, bullying dan lain sebagainya.Penelitian Wijaya dan Godwin (2012) menemukan aktivitas jejaring sosial (facebook dan twitter) memberikan pengaruh dalam kehidupan dunia nyata pada remaja baik secara prososial maupun antisosial. Secara prososial, remaja menggunakan situs jejaring sosial sebagai media pertemanan, bertukar informasi, memperluas wawasan, bahkan bisnis online yang dapat memberikan keuntungan secara materi. Sedangkan secara antisosial, tidak jarang ditemukan adanya pertengkaran yang terjadi di situs jejaring sosial, menyebarkan foto-foto/ tautan yang tidak pantas, status-status yang tidak membangun dan lain sebagainya. Ketika seseorang terpapar dengan media digital dan internet dalam kurun waktu yang lama, hal tersebut akan mengembangkan cara baru untuk bersosialisasi, berinteraksi, berpikir dan berperilaku (Tapscott, 2009). Hasil penelitian Sponcil dan Gitimu (2012) menemukan bahwa para mahasiswa setidaknya memiliki satu jenis situs jejaring sosial sebagai sarana untuk membangun komunikasi dan bergaul dengan orang lain yang kurang lebih berpengaruh dalam kehidupannya sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa media sosial yang saat-saat ini kian merebak di kalangan masyarakat dunia khususnya di Indonesia dapat mempengaruhi perilakunya dalam kehidupan nyata.
Peran dan Dampak Media Sosial Saat Ini
Pada kenyataannya, saat ini penggunaan media sosial menjadi salah satu mediator yang banyak digunakan. Beberapa acara televisi misalnya, banyak penonton yang memberi komentar terhadap suatu topik melalui akun facebook, twitter, instagram dan sebagai-nya, begitupun dengan iklan-iklan yang ditayangkan di televisi, kini banyak menyertakan akun media sosial sebagai salah satu sarana untuk memberi dan memperoleh informasi mengenai suatu produk yang dipasarkan. Disisi lain, ada pula pemberitaan-pemberitaan negatif terkait dengan penggunaan media sosial ini, misalnya beberapa public figure yang merasa dirugikan karena adanya pihak-pihak tertentu yang menyalahgunakan akun pribadinya untuk menipu orang lain dengan mengatasnamakan dirinya. Selain itu, ada juga berita mengenai penipuan melalui jejaring sosial facebook, instagram atau twitter yakni dengan modus menjual suatu produk, berkenalan melalui chattingkemudian diajak bertemu dan diculik. Berdasarkan beberapa hasil penelitian dan berbagai pemberitaan yang muncul tergambar bahwapenggunaan media sosial berpengaruh terhadap perilaku seseorang.Penelitian dari Australian Communications and Media Uuthority (ACMA)(2008) mengemukakan bahwa banyak anak muda yang menghabiskan waktunya untuk menggunakan internet khususnya media sosial di rumah, sekolah/kampus melalui komputer/ netbook dan di jalan melalui gadget. Kemudian aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam menggunakan internet antara lain email, membuka blog, chatting, bermain game online, membuka video youtube dan membuka situs jejaring sosial. Berdasar hasil penelitian tersebut, ditemukan bahwa adanya dampak positif dan negatif dari penggunaan internet khususnya media sosial. Oleh karena itu, masyarakat terlebih anak-anak muda, harus dapat menjadikan kemajuan teknologi ini untuk membuat pilihan yang bermanfaat dalam menggunakannya agar dapat memberi dampak positif bagi dirinya maupun bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, Ayo! gunakan akun sosial media kita untuk hal-hal yang positif dan berguna bagi banyak orang, jadilah berkat melalui akun-akun media sosial kita.
Referensi:
Australian communications and media authority (ACMA). (2008). Internet use and social networking by young people. Australia: ACMA.
Sponcil, M., & Gitimu, P. (2012). Use of social media by college students:Relationship to communication and self-concept. Journal of Technology Research, 1, 1-13.
Tapscott, D. (2009). Grown up digital: How the net generation change your world. New York: McGraw-Hill.
Waspadamedan. (2016).Data kenakalan remaja dan jumlah penduduk di indonesia.Diunduh dari http://www.waspadamedan.com
Wijaya, Chandra., & Godwin, Raymond. (2012). Hubungan perilaku sosial dalam beraktivitas di situs jejaring sosial dan dunia nyata pada remaja di Jakarta. Jurnal Universtas Bina Nusantara.
https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=berperilaku+baik+di+media+sosial+secara+psikologi
Kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat memunculkan sebuah fenomena baru di masyarakat. Fenomena itu adalahbanyaknya penggunaan media sosial di masyarakat yang mempunyai dampak positif maupun negatif. Pada hakekatnya media sosialdiciptakan untuk mempermudah komunikasi antara satu orang dengan yang lain dengan melintasi jarak, waktu dan ruang. Pada saat ini media sosial sedang ramai digunakan masyarakat di seluruh dunia khususnya masyarakat Indonesia. Media sosial digunakan sebagai sarana saling memberi dan menerima informasi, menjalin silaturahmi pertemanan, memposting tulisan/ flyers (undangan acara), mengupload video maupun foto-foto dan mengomentarinya. Seiring perkembangannya, media sosial yang sebenarnya sangat berpotensi untuk digunakan sebagai hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat, pada sisi lain justru disalahgunakan pemanfaatannya.Penyalahgunaan pemanfaatan media sosial ini terlihat dari data penyimpangan perilaku melalui media sosial seperti facebook dan twittermencakup kelompok usia 13 - 15 tahun memiliki porsi 12,3% dari total pengguna media sosial di Indonesia, atau 5.078.440 pengguna dari jumlah 41.777.240 orang. Untuk kelompok usia 16-17 tahun berjumlah 6.177.060 orang atau 15 % dan untuk kelompok usia 18-24 tahun berjumlah 17.417.600 orang atau 42,3%.Bila digabungkan maka jumlah kelompok usia 13-24 tahun memiliki porsi terbesar yaitu 79,6% atau 28.673.100 orang (Waspadamedan, 2016). Berdasarkan data tersebut, pengguna media sosial terbesar adalah anak-anak muda yang dalam penggunaannya dapat memberi dampak positif maupun negatif.
Remaja, Dampak Positif dan Negatif Media Sosial
Media sosial memiliki dampak negatif maupun positif. Dampak positif media sosial dapat memberi kontribusi dalam memperluas pergaulan serta memberi dan memperoleh informasi yang berguna lewat berbagai fasilitas yang tersedia, sehingga hal ini dapat dijadikan sarana untuk melakukan kebaikan (perilaku prososial) dan menyesuaikan diri dalam bergaul (perilaku fleksibel). Sedangkan secara negatif, media sosial dapat membuat seseorang menipu orang lain, bertengkar, bullying dan lain sebagainya.Penelitian Wijaya dan Godwin (2012) menemukan aktivitas jejaring sosial (facebook dan twitter) memberikan pengaruh dalam kehidupan dunia nyata pada remaja baik secara prososial maupun antisosial. Secara prososial, remaja menggunakan situs jejaring sosial sebagai media pertemanan, bertukar informasi, memperluas wawasan, bahkan bisnis online yang dapat memberikan keuntungan secara materi. Sedangkan secara antisosial, tidak jarang ditemukan adanya pertengkaran yang terjadi di situs jejaring sosial, menyebarkan foto-foto/ tautan yang tidak pantas, status-status yang tidak membangun dan lain sebagainya. Ketika seseorang terpapar dengan media digital dan internet dalam kurun waktu yang lama, hal tersebut akan mengembangkan cara baru untuk bersosialisasi, berinteraksi, berpikir dan berperilaku (Tapscott, 2009). Hasil penelitian Sponcil dan Gitimu (2012) menemukan bahwa para mahasiswa setidaknya memiliki satu jenis situs jejaring sosial sebagai sarana untuk membangun komunikasi dan bergaul dengan orang lain yang kurang lebih berpengaruh dalam kehidupannya sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa media sosial yang saat-saat ini kian merebak di kalangan masyarakat dunia khususnya di Indonesia dapat mempengaruhi perilakunya dalam kehidupan nyata.
Peran dan Dampak Media Sosial Saat Ini
Pada kenyataannya, saat ini penggunaan media sosial menjadi salah satu mediator yang banyak digunakan. Beberapa acara televisi misalnya, banyak penonton yang memberi komentar terhadap suatu topik melalui akun facebook, twitter, instagram dan sebagai-nya, begitupun dengan iklan-iklan yang ditayangkan di televisi, kini banyak menyertakan akun media sosial sebagai salah satu sarana untuk memberi dan memperoleh informasi mengenai suatu produk yang dipasarkan. Disisi lain, ada pula pemberitaan-pemberitaan negatif terkait dengan penggunaan media sosial ini, misalnya beberapa public figure yang merasa dirugikan karena adanya pihak-pihak tertentu yang menyalahgunakan akun pribadinya untuk menipu orang lain dengan mengatasnamakan dirinya. Selain itu, ada juga berita mengenai penipuan melalui jejaring sosial facebook, instagram atau twitter yakni dengan modus menjual suatu produk, berkenalan melalui chattingkemudian diajak bertemu dan diculik. Berdasarkan beberapa hasil penelitian dan berbagai pemberitaan yang muncul tergambar bahwapenggunaan media sosial berpengaruh terhadap perilaku seseorang.Penelitian dari Australian Communications and Media Uuthority (ACMA)(2008) mengemukakan bahwa banyak anak muda yang menghabiskan waktunya untuk menggunakan internet khususnya media sosial di rumah, sekolah/kampus melalui komputer/ netbook dan di jalan melalui gadget. Kemudian aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam menggunakan internet antara lain email, membuka blog, chatting, bermain game online, membuka video youtube dan membuka situs jejaring sosial. Berdasar hasil penelitian tersebut, ditemukan bahwa adanya dampak positif dan negatif dari penggunaan internet khususnya media sosial. Oleh karena itu, masyarakat terlebih anak-anak muda, harus dapat menjadikan kemajuan teknologi ini untuk membuat pilihan yang bermanfaat dalam menggunakannya agar dapat memberi dampak positif bagi dirinya maupun bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, Ayo! gunakan akun sosial media kita untuk hal-hal yang positif dan berguna bagi banyak orang, jadilah berkat melalui akun-akun media sosial kita.
Referensi:
Australian communications and media authority (ACMA). (2008). Internet use and social networking by young people. Australia: ACMA.
Sponcil, M., & Gitimu, P. (2012). Use of social media by college students:Relationship to communication and self-concept. Journal of Technology Research, 1, 1-13.
Tapscott, D. (2009). Grown up digital: How the net generation change your world. New York: McGraw-Hill.
Waspadamedan. (2016).Data kenakalan remaja dan jumlah penduduk di indonesia.Diunduh dari http://www.waspadamedan.com
Wijaya, Chandra., & Godwin, Raymond. (2012). Hubungan perilaku sosial dalam beraktivitas di situs jejaring sosial dan dunia nyata pada remaja di Jakarta. Jurnal Universtas Bina Nusantara.
https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=berperilaku+baik+di+media+sosial+secara+psikologi
Langganan:
Postingan (Atom)